Kbo Iwa


Dahulu kala hidup seorang raksasa di bali.nama raksasa itu KBO IWA. Tubuhnya tinggi besar mencapai pohon. Kekuatan raksasa itu bagai angin topan. Ada yang mengatakan KBO IWA adalah seorang penolong yang baik. Akan tetapi, ia juga seorang raksasa perusak.
Kegemaran KBO IWA hanya makan dan tidur. Ia tinggal di hutan. Jika perutnya sedang lapar, ia mendatangi dusun dan meminta makanan kepada penduduk dusun. Biasanya penduduk selalu menyiapkan makanan apa saja untuk KBO IWA. Mereka bergotong – royong mengumpulkan makanan untuk KBO IWA.
Pada suatu hari, dusun itu mengalami masa sulit. Banyak orang yang menderita kelaparan.mereka khawatir dan gelisah bila KBO IWA datang.“kalau sampai ia datang, bagaimana kita akan menyuguhkan makanan? Makanan untuk kita saja kurang, Apalagi harus menyediakan makanan untuk KBO IWA. Ia makan nasi tidak cukup satu atau lima piring. Ia baru kenyang bila sudah makan nasi berpuluh – puluh piring. Bila ia datang dan kita tidak dapat menyediakan makanan, tentu ia akan mengamuk. Dusun kita akan rusak,
“kata putu bluntus, si kepala dusun.
Akhirnya Penduduk dan Putu Bluntus. Berunding.mereka menyusun rencana untuk memperdaya KBO IWA. Putu Bluntus kemudian menjelaskan rencananya kepada warganya.
“Begini saja, bila KBO IWA datang, kita tetap menyediakan makanan untuknya. Selanjutnya, kita minta bantuan KBO IWA untuk membuat sumur besar.mulai sekarang, Setiap penduduk harus mencari batu kapur dan mengumpulkan di lapangan, ”Kata Putu Bluntas.
“Begini saja, bila KBO IWA datang, kita tetap menyediakan makanan untuknya. Selanjutnya, kita minta bantuan KBO IWA untuk membuat sumur besar.mulai sekarang, Setiap penduduk harus mencari batu kapur dan mengumpulkan di lapangan, ”Kata Putu Bluntas.
Beberapa hari kemudian, KBO IWA datang ke dusun itu. Penduduk dusun memberi makanan sebanyak-banyaknya. Setelah itu, mereka minta tolong kepada KBO IWA untuk membuatkan sumur.
KBO IWA dengan senang hati menolong penduduk dusun. Ia menggali tanah dengan mudah karena jari-jari tangannya besar. Semakin lama sumur itu semakin lebar dan dalam. Tanah bekas galian yang di kumpulkan di tepi lubang semakin banyak dan tinggi.
Semakin dalam sumur itu, tubuh KBO IWA semakin masuk ke dalam tanah. Ketika tubuh KBO IWA sudah tidak tampak lagi, Putu Bluntus memberi syarat kepada penduduk agar melemparkan batu–batu kapur ke dalam lubang sumur.
KBO IWA terkejut ketika batu–batu kapur itu mengenai tubuhnya. Ia berusaha mengelak dan berusaha keluar dari lubang sumur, namun ia tak dapat. Akhirnya, KBO IWA mati terpendam di dalam sumur itu. Tiba–tiba saja air dari bekas lubang sumur itu semakin tinggi dan meluap. Air itu membentuk sebuah danau. Kini danau itu di kenal dengan nama Danau Batur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar