Manusia dan Penderitaan

Kamis, 24 Februari 2011

Bab III Manusia dan Penderitaan
(gejala-gejala seorang mengalami kekalutan mental dan tahap-tahap gangguannya)

Pengertian Penderitaan

          Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.




Manusia dan Cinta Kasih

Kamis, 17 Februari 2011

BAB II
MANUSIA DAN CINTA KASIH


    Manusia dan cinta kasih mempunyai keterkaitan penting dalam kehidupan kita sebagai manusia bumi. Cinta kasih telah ada sejak manusia pertama diciptakan. Manusia diberikan akal pikiran serta perasaan untuk bisa berpikir baik buruknya cinta kasih, serta bisa merasakan perwujudan cinta dan kasih itu dalam kehidupan kita sehari- hari.



Manusia dan Kebudayaan, Bagan Psiko-sosiogram Manusia

Minggu, 13 Februari 2011

BAB I
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
(BAGAN PSIKO-SOSIOGRAM MANUSIA)

Pada hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu  tentang  Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:


Bagai Batu Karang


Banyak orang yang merasa lemah,
dan selalu merasa tidak kuat menjalani hidup ini.
kemudian,,
Pergilah ke pantai atau ke laut…
lihatlah batu karang yang selalu setia berada di tempatnya…
mungkin Ia adalah guru bagi siapapun yang merasa kurang tegar…

Sebuah karang yg selalu mendengarkan seruan ombak,
dengan deburan yang selalu menghantam dirinya…
Ia tetap tegar tidak tergoyahkan,
teriakan, ledekan, cemoohan serta terjangan deras dari Sang Ombak,

Tetapi tidak membuat sang karang sakit hati..
Pujian, sanjungan dan kata-kata indah dari Ombak yang baik pun,
tidak membuatnya tinggi hati…
Ia tetap tersenyum dan menyapa mereka dengan ramah…….
Walau tubuhnya perlahan mulai terabrasi, 
tetapi ia tetap berdiri tegar dan tersenyum pada gelombang ombak yg datang padanya,
semua bebannya terbang bersama angin laut…….


Entri Populer

JAM

Followers

Doradora

Total Tayangan Halaman